Malam
yang larut, bertemankan nasyid berdering menyentuh qalbu, bergetar mata menitis
air di atas pipi. Titisan air mata bertanda haru menggambarkan hati sedang
merindu. Ketika diri mencari sebuah terangnya cahaya, namun yang tampak
hanyalah kegelapan. Kegelisahan hati menyelimuti keheningan malam ini. Tiada rasa
lain yang ada hanyalah rasa rindu pada Illahi.
Lantunan
nasyid sebuah pertemuan membuat malam semakin dingin, semakin merindukan sebuah
pertemuan. Hati selalu melirik saraf-saraf yang melewati jalurnya. Darah mengalir
deras bagai banjir bandang yang tidak terhenti. Jantung bergoncang kuat menggoyangkan
seluruh tubuh seakan ada gempa dahsyat yang bisa menelan korban. Jiwa sang
penenang muncul mendamaikan keadaan, indah tak bisa dibayangkan. Lembut tak bisa
disentuh.
Bila
yang tertulis olehNya engkau yang terpilih untukku, lirik yang tercampur
bersama pikiran yang ingin mengejar lebih jauh tentang suatu hal yang rahasia. Misterius
yang tidak dapat ditebak manusia, tau ketika sudah menunaikannya. Tiada siapa
yang dapat mengira kapan akan datang hari impian seluruh umat manusia. Bahagia,
cinta dan kasih sayang tercurah oleh kemudahan sudut-sudut qalbu seakan menyapu
semua kegelisahan yang ada.
Bait-bait
cinta jauh tak menyapa. Waktu yang tepat akan menghampiri hati memberi senyum manis
dengan berucap satu kata yang bermakna juta. Cinta karena Illahi membuat alam
semesta ini menjadi iri.
Bertasbihlah
cinta dengan sepenuh jiwa. Deraian air mata mengharui rindu tak bisa
terbendungi. Ingin berkata “kembali” menerangi sang jiwa. Namun hati berbisik
pelan katakan sesuatu yang bermakna.
Indah
kenangan yang mungkin tak bisa diulang. Susah untuk diungkap kata bagai
permaisuri berjalan di atas lantai berkaca. Pelan, pelan, dan seterusnya pelan.
Hingga mencapai tujuan.
Suatu
kehidupan menjumpai suatu pertemuan, suatu pertemuan menjumpai perpisahan. Tiada
kehidupan tanpa ada pertemuan juga berakhir dengan perpisahan. Sedih, tapi
bahagia bisa berjumpa mengenali saudara, mewakili ras yang berbeda. Rasa benci,
suka, senang, bahagia, dan cinta tak sanggup dilepas dalam dekapan jiwa. Selamat
datang selamat tinggal semoga berjumpa di Surga.
Mira M
01.03.2012 02:10
Serumpun White house’30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar